Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini

Senin, 18 November 2013

Tugas BIOLOGI


Halaman 40 di LKS
1.      Apa yang dimaksud pembelahan mitosis?
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fase mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
2.      Apa yang dimaksud pembelahan meiosis?
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan.
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
3.      (dan sekaligus jawaban nomor 4)
Organel apakah yang berfungsi untuk membentuk kutub pembelahan? Dan bagaimana sifat kromosom anak pada pembelahan mitosis?
Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat- Dalam proses perkembangan makhluk hidup, sifat-sifat dari kedua induk akan diwariskan kepada keturunannya. Cabang ilmu biologi yang mempelajari pewarisan sifat dari induk kepada keturunan (hereditas) dan seluk-beluknya disebut genetika. G. J. Mendell diangkat sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai peletak dasar prinsip-prinsip hereditas yang terkenal sebagai Hukum Mendell.
Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat. Menurut Mendell, sifat-sifat yang diturunkan dari induk kepada keturunannya dikendalikan oleh faktor genetik yang terdapat di dalam kromosom yang disebut gen. Pada makhluk hidup, sel penyusun tubuh terdiri atas berikut.
  1. Sel somatis (sel tubuh) yang dapat memperbanyak diri melalui pembelahan yang berlangsung secara mitosis.
  2. Sel gamet (sel kelamin) yang berupa sperma dan ovum yang dapat diproduksi melalui pembelahan yang berlangsung secara meiosis.
Sel adalah satuan kehidupan terkecil sebagai makhluk hidup. Sifat terpenting sel adalah kemampuan untuk tumbuh dan membelah diri yang menghasilkan molekul-molekul seluler baru dan memperbanyak dirinya. Dalam pertumbuhan dan pembelahan, sel memerlukan sumber energi luar untuk menjamin agar reaksireaksi kimia selnya berjalan sesuai dengan biosintesis yang dikehendaki. Di dalam sel terdapat kromosom yang merupakan pembawa sifat keturunan. Kehidupan sel somatis maupun sel gamet melalui dua fase, yaitu interfase (fase istirahat) dan fase pembelahan. Pada interfase, sel tidak mengadakan aktivitas baik secara fisik maupun reaksi kimia.
Dalam bidang genetika, pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Pembelahan mitosis terjadi secara tidak langsung karena melalui tahap-tahap fase pembelahan, atau dikatakan sebagai pembelahan secara tidak langsung yang melibatkan benang-benang gelendong untuk mengatur tingkah laku kromosom. Pembelahan mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut. Pembelahan ini diawali dengan pembelahan inti (kariokinesis) dan dilanjutkan dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan biasa yang memiliki ciri-ciri antara lain:
1. pembelahan berlangsung satu kali;
2. jumlah sel anak yang dihasilkan adalah dua buah;
3. jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom pada induknya, yaitu 2n (diploid);
4. sifat sel anak sama dengan sifat pada induknya;
5. terjadi pada sel tubuh (sel somatik) misalnya pada jaringan embrional antara lain ujung akar, ujung batang, lingkaran kambium;
6. tujuan pembelahan mitosis adalah untuk memperbanyak sel-sel seperti pertumbuhan atau perbaikan sel yang rusak;
7. melewati tahapan pembelahan yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase, namun secara umum tahap-tahap tersebut akan kembali ke tahap semula sehingga membentuk suatu siklus sel. Adapun fase pembelahan melalui beberapa tahapan sebagai berikut.
1. Fase Interfase. Fase interfase disebut juga fase istirahat karena tidak menampakkan tanda-tanda pembelahan. Pada fase ini terjadi peristiwa pertumbuhan dan pengumpulan energi yang besar untuk persiapan pembelahan sel. Proses interfase memerlukan waktu yang paling lama. Interfase dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain:
a. fase pertumbuhan primer;
b. fase sintesis, pada fase ini terjadi sintesa DNA dan organel sel;
c. fase pertumbuhan sekunder;
Selama interfase, kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Interaksi antara DNA, RNA, dan protein terjadi selama tahap-tahap tertentu dari interfase.
2. Fase Mitotik. Fase mitotik merupakan fase terjadinya replikasi kromosom. Fase ini meliputi, tahap-tahap berikut.
a. Tahap Profase. Profase merupakan fase awal dalam pembelahan sel. Profase memiliki subfase sebagai berikut.
Leptonema, ditandai dengan adanya penampakan kromomer.
  1. Zygonema, ditandai dengan terbentuknya kromatid (kromosom mengganda).
  2. Pakhinema, terlihat kromosom masih tetap berpasangan.
  3. Diplonema, pasangan kromatid mulai memisah.
  4. Diakinesis, ditandai dengan nukleolus menghilang dan terbentuk gelendong inti.
b. Tahap Metafase. Pada tahap metafase ini terjadi proses-proses berikut.
1) Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratur seperti kumparan. Benang-benang ini terdiri atas serabut protein halus yang terbuat dari mikrotubule yang sangat kecil. Pada banyak hewan dan tanaman tingkat rendah, benang gelendong ini dibentuk dalam hubungannya dengan sentriol (badan yang menandai kutub dari mekanisme benang gelendong). Benang gelendong ini penting untuk penyebaran kromosom secara teratur.
2) Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang ekuator. Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
3) Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.
c. Tahap Anafase. Tahap anafase pada pembelahan mitosis terjadi proses-proses berikut.
1) Dua sister kromatid (kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong, selain itu mungkin ada gaya tolak menolak dari pembelahan sentromer itu.
2) Terjadi penyebaran kromosom dan DNA yang seragam di dalam sel.
3) Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.
Tahap anafase ini merupakan fase yang terpendek dari fase-fase mitotik.
d. Tahap Telofase. Pada tahap telofase terjadi proses-proses antara lain:
1) benang-benang gelendong itu hilang;
2) selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali;
3) struktur kromosom istirahat dan dianggap proses selesai;
4) sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anak, terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma), semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam.
Di dalam tipe sel tubuh, bermacam-macam kromosom yang berbeda selalu muncul dalam dua kopi (berjumlah 2n kromosom homolog). Adapun sel kelamin diketahui setengah dari jumlah 2n yang ditemukan pada sel-sel somatik. Pada pembagian kromosom selama mitosis, setiap sel anakan menerima 1 kopi dari setiap kromosom yang terdapat dalam sel induk. Sebaliknya, selama pembentukan sel kelamin (meiosis), jumlah kromosomnya tereduksi menjadi n. Jadi, proses pembuahan antara sperma dan telur memulihkan kembali jumlah 2n kromosom yang karakteristik untuk sel somatik. Satu kromosom dalam setiap pasangan berasal dari induk jantan, sedangkan lainnya berasal dari induk betina.

5.      Bagaimana pembelahan meiosis berperan pada pewarisan sifat makhluk hidup?
Pembelahan Meosis
Pembelahan Meosis terjadi pada sel-sel kelamin (gamet),yaitu sperma dan ovum. Pembelahan Meosis bertujuan untuk menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pada pembelahan meosis terjadi pengurangan jumlah kromosom induk sehingga pembelahan ini disebut juga pembelahan reduksi.
Pada pembelahan meosis dihasilkan empat sel anak yang masing-masing mengandung setengah jumlah kromosom sel induk. Pembelahan meosis terjadi melalui dua kali periode pembelahan yaitu Meosis I dan Meosis II. Pada meosis I terjadi reduksi atau pengurangan jumlah kromosom sel induk, sedangkan pada meosis II terjadi pemisahan kromosom. Antara meosis I dan meosis II ada periode pendek yang memisahkan yang disebut tahap Interkinesis.
Tahap Pembelahan Meosis adalah:
a. Meosis I
1) Profase I
Pada tahap ini kromosom memendek dan menebal serta kromosom homolog saling berdekatan. Nukleolus dan membran inti mulai menghilang. Benang-benang gelondong mulai terbentuk. Begitu dekatnya kromosom dengan homolognya sehingga terjadi perlekatan antar kromatid pada titik tertentu (kiasma) yang memungkinkan pertukaran segmen-segmen kromatid. Peristiwa tersebut dinamakan pindah silang.
2) Metafase I
Terlihatnya kromosom homolog yang berjajar berhadapan dan berhadapan menempatkan diri pada bidang ekuator.
3) Anafase I
Kromosom homolog yang berjajar berhadapan dan berpasangan mulai memisahkan diri dari pasangan homolognya serta masing-masing bergerak ke arah kutub-kutub yang berlawanan.
4) Telofase I
Pada tahap ini terjadi sitokinesis dan terbentuk dua sel anak,masing-masing memiliki setengah jumlah kromosom sel induk. Jika kromosom sel induk berjumlah 2n, kromosom sel anak berjumlah n.
b. Meiosis II
Pada meiosis II tidak terjadi lagi pengurangan jumlah kromosom sehingga prosesnya sama dengan pembelahan mitosis.
Tahap Pembelahan Meiosis II adalah:
1) Profase II
Kromosom terlihat memendek dan menebal sehingga mudah diamati. Pada akhir Profase II,mulai terbentuk benang-benang gelendong pada masing-masing kutub.
2) Metafase II
Kromosom yang masih terdiri atas dua kromatid berjajar menempatkan diri pada bidang ekuator. Sentromer membelah dan pasangan kromatid memisahkan diri.

3) Anafase II
Masing-masing kromosom yang terdiri atas satu kromatid telah memisahkan diri dan bergerak ke arah kutub-kutub yang berlawanan.
4) Telofase II
Tiap sel membentuk dua sel anak yang haploid. Karena yang mengalami meiosis II adalah dua sel anak hasil meiosis I, pada akhir telofase II dihasilkan empat sel anak yang masing-masing memilki setengah jumlah kromosom sel induk.
Setiap organisme umumnya bersifat diploid atau 2n. Jadi semua,sel tubuh ,termasuk sel induk gamet (gametogonium),memiliki dua kromosom. Pada waktu pembentukan sel-sel kelamin atau gamet (gametogenesis) terjadi pengurangan jumlah kromosom melalui peristiwa meosis. Pengurangan jumlah kromosom tersebut adalah setengah dari jumlah kromosom induknya sehingga pada akhir gametogenesis terbentuk sel gamet yang bersifat haploid (n).
Peristiwa gametogenesis merupakan peristiwa pembentukan gamet atau sel kelamin yang terjadi pada organisme jantan dan organisme betina. Pada pembentukan gamet terjadi reduksi atau pengurangan jumlah kromosom dari 2n menjadi n melalui proses pembelahan meiosis. Jika gamet jantan dan betina bertemu melalui proses fertilisasi,akan terbentuk zigot yang memiliki 2n kromosom atau bersifat diploi

 NB      : Simak jawabannya,ambil yang pendek saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar